WHO Mengungkap Fakta Terbaru Mengenai “Disease X” yang Berpotensi Menjadi Pandemi Mengerikan

WHO Mengungkap Fakta Terbaru Mengenai “Disease X” yang Berpotensi Menjadi Pandemi Mengerikan

Beberapa waktu belakangan ini, kekhawatiran akan potensi pandemi baru yang disebabkan oleh “Disease X” telah menjadi perbincangan hangat di seluruh dunia. Menurut laporan dari NDTV, World Health Organization (WHO) mencatat bahwa “Disease X” memiliki potensi bahaya yang tujuh kali lipat lebih mematikan daripada Covid-19. Dalam perbedaan mendasar dengan Covid-19 yang disebabkan oleh Virus Corona, “Disease X” dapat muncul dalam bentuk virus, bakteri, atau bahkan jamur.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak keseriusan potensi ancaman ini, menyebutkan bahwa “Disease X” dapat menjadi ancaman serius yang berasal dari patogen yang saat ini belum teridentifikasi sebagai penyebab penyakit pada manusia.

Mengingat karakteristiknya yang belum dikenal sepenuhnya, “Disease X” bisa menjadi panggung bagi pandemi yang muncul tanpa dapat diprediksi, menambah tingkat kesulitan dalam mengidentifikasi penyebabnya.

Oleh karena itu, para ahli kesehatan dan peneliti di seluruh dunia didorong untuk segera memulai penelitian mendalam untuk mencegah potensi pandemi mematikan ini. Salah satu langkah kritis yang diambil adalah pengembangan vaksin yang efektif dan cepat.

Kate Bingham, Ketua Tim Vaksinasi di Inggris, telah mengungkapkan kekhawatirannya terkait “Disease X” dengan menyatakan bahwa penyakit ini dapat menyebabkan kematian hingga 50 juta orang di seluruh dunia. Menurutnya, dunia mungkin dianggap ‘beruntung’ karena tingkat kematian Covid-19 ternyata lebih rendah dibandingkan dengan potensi mematikan yang dimiliki “Disease X”.

Beberapa pakar juga memberikan pandangan serupa, dengan merujuk pada pandemi flu Spanyol pada tahun 1918-1919 yang menelan korban lebih dari 50 juta jiwa di seluruh dunia, melebihi jumlah korban Perang Dunia I. Bingham menekankan bahwa saat ini, kita menghadapi ancaman serupa dari berbagai virus yang telah berkembang biak dan bermutasi lebih cepat daripada bentuk kehidupan lain di planet ini.

Dalam menghadapi potensi bahaya ini, Bingham mendorong para ilmuwan untuk secara aktif memantau sekitar 25 keluarga virus yang masing-masing terdiri dari ribuan virus individu. Langkah ini dianggap sebagai langkah kritis untuk mencegah dan mengidentifikasi potensi pandemi besar yang dapat mematikan di masa depan.

“Bayangkan jika “Disease X” memiliki tingkat penularan seperti campak namun dengan tingkat kematian yang setara dengan Ebola, mencapai sekitar 67 persen,” ungkap Bingham. “Ketika suatu tempat di dunia virus ini mulai berkembang biak, suatu saat seseorang akan terjangkit penyakit tersebut,” tambahnya dengan serius.

Kesimpulannya, dunia sekarang dihadapkan pada tantangan besar dalam menghadapi potensi pandemi baru yang dibawa oleh “Disease X”. Upaya pencegahan dan penelitian intensif menjadi kunci untuk mengatasi ancaman ini, dengan pengembangan vaksin yang efektif menjadi fokus utama untuk melindungi kesehatan global.

Yulia Nugraha