AbbVie dan ADARx Jalin Kemitraan Strategis untuk Kembangkan Terapi siRNA Generasi Baru

AbbVie dan ADARx Jalin Kemitraan Strategis untuk Kembangkan Terapi siRNA Generasi Baru

Perusahaan farmasi global AbbVie dan ADARx Pharmaceuticals, perusahaan bioteknologi tahap akhir yang berfokus pada pengembangan terapi RNA generasi terbaru, mengumumkan perjanjian kolaborasi dan opsi lisensi untuk mengembangkan terapi small interfering RNA (siRNA) di berbagai bidang terapeutik, termasuk ilmu saraf, imunologi, dan onkologi.

Teknologi siRNA mewakili kelas molekul yang mampu mengatur ekspresi gen dan produksi protein. Berbeda dari pendekatan tradisional seperti antibodi dan molekul kecil, siRNA bekerja dengan menargetkan messenger RNA (mRNA) yang bertanggung jawab menyandi protein penyebab penyakit, sehingga dapat mencegah terbentuknya protein tersebut.

Kolaborasi strategis ini akan memanfaatkan keahlian ADARx dalam penemuan terapi RNA dan teknologi siRNA eksklusif mereka yang berpotensi memberikan efek pemadaman mRNA secara presisi dan berkelanjutan. Sementara itu, AbbVie akan menyumbangkan keahliannya dalam rekayasa antibodi, antibody-drug conjugates (ADC), serta pendekatan pengantaran terapi ke jaringan tubuh untuk memperkuat upaya riset dan penemuan ADARx.

“siRNA adalah pendekatan terapi genetik yang menjanjikan untuk menonaktifkan gen penyebab penyakit, namun tantangan besar masih ada dalam hal penargetan dan pengantarannya secara efektif,” ujar Dr. Jonathon Sedgwick, Wakil Presiden Senior dan Kepala Global Riset Penemuan di AbbVie. “Kami sangat antusias menjalin kemitraan dengan ADARx dan menggabungkan teknologi RNA eksklusif mereka dengan keahlian kami di bidang antibodi, ADC, serta riset dan pengembangan terapi. Ini merupakan langkah penting untuk menghadirkan siRNA sebagai pendekatan terapi baru yang potensial di samping metode kami yang telah mapan. Bersama-sama, kami berkomitmen mengembangkan solusi inovatif untuk penyakit-penyakit sulit yang mencakup ilmu saraf, imunologi, dan onkologi.”

CEO sekaligus salah satu pendiri ADARx, Dr. Zhen Li, menambahkan bahwa kerja sama ini menjadi validasi terhadap diferensiasi teknologi RNA yang telah dikembangkan perusahaannya. “Kemitraan ini menunjukkan bahwa teknologi RNA kami memiliki potensi besar, baik secara klinis maupun komersial, di berbagai area penyakit. Dengan kekuatan riset dan pengembangan AbbVie serta jangkauan komersial global mereka, kami melihat AbbVie sebagai mitra strategis ideal untuk mempercepat program kami demi manfaat pasien di seluruh dunia,” ujarnya.

Dr. Li juga menegaskan bahwa selain kolaborasi strategis ini, ADARx terus melanjutkan pengembangan berbagai program terapi milik sendiri yang telah memasuki tahap uji klinis, termasuk untuk penyakit yang dimediasi oleh sistem komplemen, penyakit kardiovaskular dan trombotik. Perusahaan juga aktif dalam penelitian pra-klinis untuk bidang seperti obesitas dan neurodegenerasi.

Berdasarkan ketentuan perjanjian, ADARx akan menerima pembayaran awal sebesar 335 juta dolar AS. Selain itu, perusahaan juga berhak atas pembayaran tambahan yang nilainya dapat mencapai beberapa miliar dolar AS, termasuk biaya opsi lisensi, pencapaian target tahap pengembangan (milestone), serta royalti bertingkat atas penjualan di masa depan.

Hana Putri