Investasi di Indonesia: Mercusuar Ketahanan di Dunia yang Terpecah

Investasi di Indonesia: Mercusuar Ketahanan di Dunia yang Terpecah

Di tengah tantangan ekonomi global yang belum pernah terjadi sebelumnya, mulai dari dampak berkepanjangan pandemi hingga ketegangan geopolitik yang meningkat, Indonesia bersinar sebagai mercusuar ketahanan dan peluang strategis. Tahun ini menandai ulang tahun ke-75 hubungan diplomatik dan ekonomi Indonesia yang kuat dengan Amerika Serikat, sebuah tonggak yang menegaskan dekade kerja sama dan pertumbuhan.

Di tengah ketidakstabilan keuangan global saat ini, khususnya tekanan terhadap mata uang negara berkembang, investor mungkin mempertanyakan kebijaksanaan berinvestasi di Indonesia. Artikel ini secara tegas berpendapat mendukung investasi, didukung oleh empat pilar yang menekankan daya tarik ekonomi dan strategis Indonesia.

Pertama, Indonesia telah membedakan dirinya melalui stabilitas ekonomi yang tak goyah, di tengah kekacauan ekonomi global. Dengan tingkat pertumbuhan yang konsisten sekitar 5 persen, Indonesia menonjol di antara rekan-rekannya dengan menjaga kinerja ekonomi yang kuat terlepas dari iklim keuangan global. Stabilitas ini bukan kebetulan, tetapi hasil dari kebijakan fiskal dan moneter yang bijaksana, kebijakan makroprudensial yang akomodatif, dan komitmen terhadap reformasi struktural yang telah meningkatkan kepercayaan investor. Inflasi dikendalikan di sekitar 4 persen, sementara defisit fiskal dijaga ketat dalam kisaran 1,6 hingga 1,7 persen dari PDB.

Inti dari ketahanan ekonomi Indonesia adalah kolaborasi harmonis antara pemerintah dan bank sentral. Mengakui bahwa harmoni moneter dan fiskal penting dalam mengatasi tantangan ekonomi yang kompleks, Indonesia telah menunjukkan bagaimana kerja sama strategis dapat memperkuat ekonomi.

Etos kolaboratif ini bahkan meluas ke cabang legislatif. Dewan Perwakilan Rakyat dengan semangat mendukung langkah-langkah yang bertujuan untuk mengantarkan Indonesia menjadi negara berpendapatan tinggi pada tahun 2045. Cetak biru negara untuk perjalanan ambisius ini juga melibatkan investasi signifikan dalam modal manusia. Inisiatif seperti mengirimkan pikiran-pikiran cerdas ke luar negeri untuk pendidikan dan program pelatihan kejuruan sedang berlangsung, mempersiapkan tenaga kerja untuk tuntutan ekonomi masa depan.

Investasi di Indonesia tidak hanya menjadi pilihan yang logis, tetapi juga langkah yang menguntungkan dalam jangka panjang, menjanjikan kestabilan dalam ketidakpastian global, dan memperkuat posisi strategis Indonesia di panggung dunia.

Hana Putri